Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, mulai
dari seseorang yang mencintai dirinya, istrinya, anaknya, hartnya, dan
Tuhannya. Bentuk cinta ini melekat pada diri manusia, potensi dan
frekuensinya berubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.
Pada saat belum berkeluarga, seseorang akan lebih kuat cintanya kepada
orang tua setelah berkeluarga cintanya akan nampak terbagi untuk istri
dan anaknya.
Cinta
orang tua terhadap anaknya sangat sangat kuat meskipun perangai anak
itu tidak memuaskan orang tua. Tetapi, cintapun terwujud karena
perangai. Cinta seseorang kepada orang banyak memerlukan didikan dan
perjuangan, yang memandang sesama manusia sebagai kecintaan yang perlu
dibela. Cinta seperti dikatakan dalam rangka perangai utama itu
mengandung kejujuran, amanat, dan keadilan. Apabila cinta seseorang
telah tumbuh, berarti orang itu mengandung hikmat yang menuntun dirinya
kepada kebenaran, kebijakan, dan pengorbanan.
Manusia dalam kehidupannya selalu mempunyai rasa cinta, namun rasa cinta
ini banyak dari sebagian orang tidak mendalami akan rasa kasih yang ada
dalam cinta itu sendiri, karena rasa cinta saja belum cukup kalau belum
dibarengi dengan rasa kasih, karena cinta itu sendiri rasa suka
terhadap lawan jenis dan rasa ingin memiliki seutuhnya. Apabila rasa
cinta tak dibarengi dengan rasa kasih maka akan timbul rasa cinta
sesaat. Karena kasih itu sendiri memiliki arti cinta yang mendalam,
dalam artian cinta belum pasti kasih, sedangkan kasih sudah pasti cinta.
Rasa suka seseorang inilah yang kita rasakan akan memberikan rasa cinta
kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar